- Home>
- Ciri-Ciri Filsafat
Posted by : Unknown
Selasa, 20 Desember 2016
Pemikiran kefilsafatan menurut Drs. Suyadi Mp. mempunyai karakteristik
sendiri, yaitu menyeluruh, mendasar dan spekulatif
1. Menyeluruh
Artinya pemikiran yang luas karena tidak membatasi
diri dan bukan hanya ditinjau dari satu sudut pandangan tertentu. Pemikiran
kefilsafatan ingin mengetahui hubungan antara ilmu yang satu dengan ilmu-ilmu
yang lain, hubungan ilmu dengan moral, seni, dan tujuan hidup.
2. Mendasar
Artinya, pemikiran yang dalam sampai kepada hasil yang
fundamental atau esensial objek yang dipelajarinya sehingga dapat dijadikan
dasar berpijak bagi segenap nilai dan keilmuan. Jadi tidak hanya berhenti pada perifireris
(kulitnya) saja, tetapi sampai tembus ke kedalamannya.
3. Spekulatif
Artinya hasil pemikiran yang didapat dijadikan dasar
bagi pemikiran selanjutnya. Hasil pemikirannya selalu dimaksudkan sebagai dasar
untuk menjelajah wilayah pengetahuan yang baru. Meskipun demikian tidak berarti
hasil pemikiran kefilsafatan itu meragukan, karena tidak pernah mencapai
keselesaian.
Adapun menurut Ali Mudhofir ciri-ciri berfikir secara kefilsafatan
adalah sebagai berikut
1. Berfikir secra kefilsafatan dicirikan secara radikal.
Radikal berasal dari kata yunani radix
yang berarti akar. Berfikir secara radikal adalah berfikir sampai keakar-akarnya.
Berfikir samapai ke hakikat, esensi atau sampai ke substansi yang difikirkan.
2. Berfikir secara kefilsafatan dicirikan secara
universal (umum). Berfikir secara universal adalah berfikir tentang hal-hal serta
proses-proses yang bersifat umum, dalam arti tidak memikirkan hal-hal yang
parsial.
3. Berfikir secara kefilsaftan dicirikan secara
konseptual. Konsep di sini adalah hasil generalisasi dari pengalaman tentang
hal-hal serta proses-proses individual.
4. Berfikir secara kefilsaftan dicirikan secara koheren
dan konsisten. Koheren, artinya sesuai dangan kaidah-kaidah berfikir (logis).
Konsisten, artinya tidak mengandung kontradiksi.
5. Berfikir secara kefilsafatan dicirikan secara
sistematik. Sistematik berasal dari kata sistem. Sistem di sini adalah kebulatan
dari sejumlah unsur yang berhubungan menurut tata pengaturan untuk mencapai
sesuatu maksud atau menunaikan sesuatu peranan tertentu.
6. Berfikir secara kefilsafatan dicirikan secara
konprehensif. Komprehensif adalah mencakup secara menyeluruh.
7. Berfikir secara kefilsafatan dicirikan secara bebas.
Sampai batas-batas yang luas maka setiap filsafat dapat dikatakan merupakan
suatu hasil dari pemikiran yang bebas.
8. Berfikiran secara kefilsafatan dicirikan dengan
pemikiran yang bertanggung jawab. Seseorang yang berfilsafat adalah orang yang
berfikir sambil bertanggung jawab.