- Home>
- Peranan Filsafat
Posted by : Unknown
Sabtu, 24 Desember 2016
Menyimak
sebab-sebab kelahiran filsafat dan proses perkembangannya, sesungguhnya
filsafat telah memerankan sedikitnya tiga peranan utama dalam sejarah pemikiran
manusia. Ketiga peranan yang telah diperankankannya sebagai pendobrak, pembebas,
dan pembimbing.
1.
Pendobrak
Berabad-abad lamanya intelektualitas manusia tertawan
dalam penjara tradisi dan kebiasaan. Dalam penjara itu, manusia terlena dlam
alam mistik yang penuh sesak dengan hal-hal serba rahasia yang terungkap lewat
berbagai mitos dan mite. Manusia menerima begitu saja segala penuturan dongeng
dan takhayul tanpa mempersoalkannya lebih lanjut. Orang beranggapan bahwa
karena segala dongeng dan takhayul itu merupakan bagian yang hakiki dari warisan
tradisi nenek moyang, sedangkan tradisi itu benar dan tidak dapat diganggu
gugat maka dongeng dan takhayul itu pasti benar dan tidak boleh diganggu gugat.
Keadaan tersebut berlangsung cukup lama. Kehadiran
filsafat telah mendobrak pintu dan tenbok-tembok tradisi yang begitu sakral dan
selama itu tidak boleh diganggu gugat. Kendati pendobrakan itu membutuhkan
waktu yang cukup panjang, kenyataan sejarah telah membuktikan bahwa filsafat
benar-benar telah berperan selaku pendobrak yang mencengangkan.
2.
Pembebas
Filsafat membebaskan manusia dari ketidaktahuan dan
kebodohannya. Demikian pula, filsafat membebaskan manusia dari belenggu cara
berfikir mistis dan mitis.
Sesungguhnya, filsafat telah, sedang dan akan terus
berupaya membebaskan manusia dari kurangnya pengetahuan yang menyebabkan
manusia menjadi picik dan dangkal. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa filsafat
membebaskan manusia dari segala jenis “penjara” yang mempersempit ruang gerak
akal budi manusia.
3.
Pembimbing
Bagaimanakah filsafat dapat membebaskan manusia dari
segala jenis “penjara” yang hendak mempersempit ruang gerak akal budi manusia
itu. sesungguhnya, filsafat hanya sanggup melaksanakan peranannya sebagai
pembimbing.
Filsafat membebaskan manusia dari cara berpikir yang
tidak utuh dan begitu fragmentaris dengan membimbing manusia untuk berpikir
secara integral dan koheren.
maaf sebelumnya, bolehkah saya meminta daftar pustaka daripenjelasan di atas?
BalasHapusterimakasih.