- Home>
- Hubungan Filsafat dengan Pendidikan
Posted by : Unknown
Selasa, 06 Desember 2016
Filsafat dan pendidikan
merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. baik dilihat dari proses, jalan,
serta tujuannya. Hal ini bisa dipahami karena pendidikan pada hakikatnya
merupakan hasil spekulasi filsafat,
Filsafat, jika dilihat dari fungsinya secara praktis,
adalah sebagai sarana bagi manusia untuk dapat memecahkan berbagai problematika
kehidupan yang dihadapinya, termasuk dalam problematika di bidang pendidikan.
Oleh karena itu, apabila dihubungkan dengan persoalan pendidikan secara luas,
dapat disimpulkan bahwa filsafat merupakan arah dan pedoman atau pijakan dasar
bagi tercapainya pelaksanaan dan tujuan pendidikan. Jadi, filsafat pendidikan
adalah ilmu yang pada hakikatnya merupakan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan
dalam bidang pendidikan yang merupakan penerapan analisis filosofis dalam
lapangan pendidikan.
Keberadaan
filsafat dalam ilmu pendidikan, menurut Arifin, bukan merupakan insidental.
Artinya, filsafat itu merupakan teori umum dari pendidikan, landasan dari semua
pemikiran mengenai pendidikan. Filsafat mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan
menyelidiki aspek-aspek realita dan pengalaman yang banyak didapatkan dalam bidang
pendidikan. Dengan melihat tugas dan fungsinya, maka pendidikan harus dapat
menyerap, mengolah, menganalis, dan menjabarkan aspirasi dan idealitas
masyarakat itu dalam jiwa generasi penerusnya. Untuk itu, pendidikan diharapkan
bisa menggali dan memahami melalui pemikiran filosofis secara menyeluruh. Oleh
karena itu, filsafat merupakan teori umum, sebagai landasan dari semua
pemikiran umum mengenai pendidikan.
Hubungan
antara filsafat dan filsafat pendidikan menjadi sangat penting sekali, sebab ia
menjadi dasar, arah, dan pedoman suatu sistem pendidikan. Filsafat pendidikan
adalah aktivitas pemikiran teratur yang menjadikan filsafat sebagai medianya
untuk menyusun proses pendidikan, menyelaraskan, mengharmoniskan dan
menerangkan nilai-nilai dan tujuan yang ingin dicapai. Jadi, terdapat kesatuan
yang utuh antara filsafat, filsafat pendidikan, dan pengalaman manusia.
Kilpatrik
mengatakan, berfilsafat dan mendidik adalah dua fase dalam satu usaha;
berfilsafat ialah memikirkan dan mempertimbangkan nilai-nilai dan cita-cita
yang lebih baik, sedangkan mendidik ialah usaha merealisasikan nilai-nilai dan
cita-cita itu dalam kehidupan, dalam kepribadian manusia. Mendidik ialah
mewujudkan nilai-nilai yang dapat disumbangkan filsafat, dimulai dengan
generasi muda, untuk membimbing rakyat, membina nilai-nilai dan kepribadian
mereka, demi menemukan cita-cita tertinggi suatu filsafat dan melembagakannya
dalam kehidupan mereka.
Tujuan
pendidikan adalah tujuan filsafat, yaitu untuk membimbing kearah kebijaksanaan.
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa pendidikan adalah realisasi dari ide-ide
filsafat; filsafat memberi asas kepastian bagi peranan pendidikan sebagai wadah
pembinaan manusia yang telah melahirkan ilmu pendidikan, lembaga pendidikan
dan aktivitas pendidikan. Jadi, filsafat pendidikan merupakan jiwa dan pedoman
dasar pendidikan.
Dari
uraian di atas, diperoleh hubungan fungsional antara filsafat dan teori
pendidikan berikut:
1. filsafat,
dalam arti filosofis merupakan satu cara pendekaatan yang dipakai dalam memecahkan problematikan.
2. filsafat
berfungsi memberi arah bagi teori pendidikan yang telah ada menurut aliran tertentu yang memiliki relevansi dengan kehidupan nyata.
3.
filsafat,
dalam hal ini filsafat pendidikan, mempunyai fungsi untuk memberikan petunjuk
dan arah dalam pengembangan teori-teori pendidikan menjadi ilmu pendidikan (pedagogik).
Dengan demikian dapat ditarik
kesimpulan bahwa antara filsafat pendidikan dan pendidikan terdapat suatu
hubungan yang erat sekali dan tak terpisahkan. Filsafat pendidikan mempunyai peranan
yang amat penting dalam sistem pendidikan karena filsafat merupakan pemberi
arah dan pedoman dasar bagi usaha-usaha perbaikan, meningkatkan kemajuan dan
landasan kokoh bagi tegaknya sistem pendidikan
cantik bangat latar nya.kasih tau gmna cara buatnya
BalasHapus