• Posted by : Unknown Minggu, 25 Desember 2016

    Menurut Abbas Hamami Mintaredja kata kebenaran dapat digunakan sebagai suatu kata benda yang konkret maupun abstrak. Jika subjek hendak menuturkan kebenaran artinya proposisi yang benar. Proposisi maksudnya makna yang dikandung dalam suatu pernyaan atau statement. Jika subjek menyatakan kebenaran bahwa proposisi yang diuji itu pasti memiliki kualitas, sifat atau karakteristik, hubungan, dan nilai. Hal yang demikian karena kebenaran tidak dapat begitu saja terlepas dari kualitas, sifat, hubungan dan nilai itu sendiri.
    Dengan adanya berbagai kategori tersebut, tidaklah berlebihan jika pada saatnya setiap subjek yang memiliki pengetahuan akan memilki persepsi dan pengertian yang amat berbeda satu dengan yang lainnya, dan di situ terlihat sifat-sifat dari kebenarannya.
    Berbagai kebenaran dalam tim dosen filsafat ilmu fak. Filsafat Ugm Yogyakarta dibedakan menjadi tiga hal yakni sebagai berikut :
    1.  Kebenaran berkaitan dengan kualitas pengetahuan. Artinya, setiap pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang yang mengetahuai sesuatu objek ditilik dari jenis pengetahuan yang dibangun. Maksudnya apakah pengetahuan itu berupa :
    a.   Pengetahuan biasa atau biasa disebut Knowledge Of The Man In The Street atau Ordinary Knowledge atau Common Sense Knowledge.
    b.     Pengetahuan ilmiah, yakni pengetahuan yang telah menetapkan objek yang khas atau spesifik dengan menerapkan atau hampiran metodologis yang khas pula, artinya metodologi yang telah mendapatkan kesepakatan diantara ahli yang sejenis.
    c.      Pengetahuan filsafat, yaitu jenis pengetahuan yang pendekatannya melalui metodologi pemikiran filsafati, yang sifatnya mendasar dan menyeluruh dengan model pemikiran yang analitis, kritis, dan spekulatif.
    d.      Kebenaran pengetahuan yang terkandung dalam pengetahuan agama.
    2.    Kebenaran dikaitan dengan sifat atau karakteristik dari bagaimana cara atau dengan alat apakah seseorang membangun pengetahuannya. Apakah ia membangunnya dengan pengindraan atau sense experience, atau dengan akal pikir atau rasio, intuisi, atau keyakinan.
    3.   Kebenaran yang dikaitkan atas ketergantungan terjadinya pengetahuan. Artinya, bagaimana relasi atau hubungan antara subjek dan objek, manakah yang dominan untuk membangun pengetahuan, subjekkah atau objek.

    { 2 komentar... read them below or Comment }

  • Copyright © - maesaroh blog

    maesaroh blog - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan