- Home>
- Pengertian Filsafat Pendidikan Islam
Posted by : Unknown
Selasa, 27 Desember 2016
Filsafat pendidikan Islam terbentuk dari
perkataan filsafat, Pendidikan dan Islam. Penambahan kata Islam di akhir itu
untuk membedakan filsafat pendidikan Islam dari pengertian filsafat pendidikan
secara umum. Dengan demikian filsafat pendidikanIislam mempunyai pengertian
secara khusus yang ada kaitannya dengan ajaran Islam.
Lebih jauh, Omar Muhammad al-Toumy
al-Syaibany, melihat falsafah pendidikan adalah pelaksanaan pandangan falsafah
dan kaidah falsafah dalam pengalaman manusia yang disebut pendidikan Secara
rinci dikemukakan bahwa falsafah pendidikan merupakan usaha untuk mencari
konsep-konsep di antara gejala yang bermacam-macam meliputi :
1. proses
pendidikan sebagai rancangan yang terpadu dan menyeluruh;
2. menjelaskan
berbagai makna yang mendasar tentang segala istilah pendidikan;
3. pokok-pokok
yang menjadi dasar dari konsep pendidikan dalam kaitannya dengan bidang kehidupan
manusia.
Dalam masyarakat islam pendidikan islam
itu merupakan ajaran-ajaran berdasar pada wahyu, yang juga menjadi dasar dari
pemikiran filsafat pendidikan Islam. Hal ini menunjukkan falsafah pendidikan
Islam yang berisi teori umum mengenai pendidikan Islam, dibina atas dasar
konsep ajaran Islam yang termuat dalam al-Qur’an dan hadis. Hal ini sejalan
dengan berfikir falsafi, yakni mendasar, menyeluruh tentang kebenaran yang
ditawarkan yaitu kebenarah tuhan yang mutlak.
Selanjutnya
banyak pakar yang mendefinisikan Filsafat Pendidikan Islam,
Omar Mohamad al-Toumy al-Syaibany,
menurutnya bahwa filsafat pendidikan Islam tidak lain ialah pelaksanaan
pandangan filsafat dan kaidah filsafat dalam bidang pendidikan yang didasarkan
pada ajaran Islam. Ia
juga menyebutkan penjelasannya dalam bukunya Falsafah Pendidikan Islam yang
mengarah kepada pengertian Filsafat Pendidikan Islam seperti dalam kutipan
berikut : “Jika kita telah membicarakan tentang kepentingan pembinaan falsafah
pendidikan secara umum, kita tidak menentukan jenis falsafah yang harus
menonjol pada falsafah itu. Judul atau bab yang kita bincangkan tentang
sifat-sifat falsafah dan apa yang disebut bagi falsafah ini tentang
sumber-sumber, unsure-unsur, dan syarat-syarat dari dan apa yang akan kita
sebut tentang prinsip-prinsip, kepercayaan-kepercayaan, andaian-andaian dan
premis yang menjadi asas falsafah ini, yaitu falsafah pendidikan yang berasal
dari prinsip-prinsip dan ruh Islam. Itulah Falsafah Islam untuk pendidikan,
atau disebut filsafat pendidikan Islam”.
Abudin Nata menyimpulkan bahwa filsafat
pendidikan Islam itu merupakan suatu kajian secara filosofis mengenai berbagai
masalah yang terdapat dalam kegiatan pendidikan yang didasarkan pada al-Qur’an
dan hadis sebagai sumber primer, dan pendapat para ahli, khususnya para filosof
muslim , sebagai sumber sekunder. Selain itu filsafat pendidikan Islam dapat
dikatakan suatu upaya menggunakan jasa filosofis, yakni berfikir secara
mendalam, sistematik, radikal, dan universal tentang masalah-masalah
pendidikan, seperti masalah manusia (anak didik), guru, kurikulum, metode,
lingkungan dengan menggunakan al-Qur’an dan al-Hadis sebagai dasar acuannya.
Dengan demikian, filsafat pendidikan Islam secara singkat dapat dikatakan
adalah filsafat pendidikan yang berdasarkan ajaran Islam atau filsafat
pendidikan yang dijiwai oleh ajaran Islam, jadi ia bukan filsafat yang bercorak
liberal, bebas tanpa batas etika sebagaimana dijumpai dalam pemikiran filsafat
pada umumnya.
Jalaludin dalam bukunya Filsafat
Pendidikan Islam, menyebutkan bahwa Filsafat Pendidikan Islam itu merupakan
hasil pemikiran para filosof berdasarkan sumber yang berasal dari wahyu Ilahi,
sedangkan falsafah pendidikan lainnya berasal dari hasil renungan (pemikiran)
yang didasarkan atas kemampuan rasio. Hasil pemikiran yang bersumber dari wahyu
bagaimanapun memiliki kebenaran yang mutlak, tidak tergantung pada kondisi
ruang dan waktu. Seba liknya hasil pemikiran berdasarkan rasio, sangat
tergantung kepada kondisi ruang dan waktu.
Kajian Falsafat pendidikan Islam beranjak
dari kajian falsafat pendidikan yang termuat dalam al-Qur’an dan hadis yang
telah diterapkan oleh nabi Muhammad SAW selama hanya beliau, baik selama periode Makkah maupun
selama Periode Madinah. Falsafat Pendidikan Islam yang lahir bersamaan dengan
turunnya wahyu pertama itu telah meletakkan dasar kajian kokoh, mendasar,
menyeluruh serta terarah ke suatu tujuan yang jelas, yaitu sesuai dengan tujuan
ajaran islam itu sendiri.
M. Arifin dalam pendahuluan buku Filsafat
Pendidikan Islam menyebutkan bahwa Filsafat Pendidikan Islam berarti memasuki
arena pemikiran yang mendasar, sistematis, logis dan menyeluruh (universal)
tentang pendidikan, yang tidak hanya dilatarbelakangi oleh ilmu pengetahuan
Agama Islam saja, melainkan menuntut kepada kita untuk mempelajari ilmu-ilmu
lain yang relevan. Selanjutnya
M. Arifin menyebutkan tentang sebuah pemikiran bercorakkan khas Islam, Filsafat
Pendidikan Islam pada hakikatnya adalah konsep berfikir tentang kependidikan
yang bersumberkan atau berlandaskan ajaran agama Islam tentang hakekat
kemampuan manusia untuk dapat dibina dan dikembangkan serta dibimbing menjadi
manusia muslim yang seluruh pribadinya dijiwai oleh ajaran Islam, serta mengapa
manusia harus dibina menjadi hamba Allah yang berkepribadian demikian.
Dalam bukunya Filsafat Pendidikan Islam,
Ia menyebutkan bahwa suatu falsafah yang hanya membicarakan masalah yang
menyangkut bagaimana system pendidikan agama islam berlangsung dan
dilangsungkan di dalam Negara yang berdasarkan Islam di Negara di mana Islam
diajarkan atau dididikkan di dalam lembaga-lembaga pendidikan yang ada dan
berkembang di Negara tersebut. Oleh karena bila hanya demikian sudah bisa
dikatakan sebagai filsafat pendidikan Islam.
Falsafah Pendidikan Islam yang kita
kehendaki adalah suatu pemikiran yang serba mendalam, mendasar, sistematis,
terpadu dan logis, menyeluruh serta universal yang tertuang atau tersusun ke
dalam suatu bentuk pemikiran atau konsepsi sebagai suatu system.
Filsafat Pendidikan Islam adalah falsafah
tentang pendidikan yang tidak dibatasi oleh lingkungan kelembagaan Islam saja
atau oleh ilmu pengetahuan dan pengalaman keislaman semata-mata, melainkan
menjangkau segala ilmu dan pengalaman yang luas seluas aspirasi masyarakat
muslim, maka pandangan dasar yang dijadikan titik tolak studinya adalah ilmu
pengetahuan teoritis dan praktis dalam segala bidang keilmuan yang berkaitan
dengan masalah kependidikan yang ada dan yang aka nada dalam masyarakat yang
berkembang terus tanpa mengalami kemandegan.
Dengan demikian, yang lebih tepat dalam
melakukan studi tentang Filsafat Pendidikan Islam ini adalah bila keduanya dapat
terpenuhi yakni segi ilmiah dapat dibenarkan dan dari segi diniyah dapat
dipertanggungjawabkan.
Dari penjelasan dan paparan pengertian
Filsafat pendidikan Islam yang telah disebutkan oleh para pakar di atas, dapat
disimpilkan bahwa Filsafat Pendidikan Islam adalah suatu kajian secara
filosofis yakni berfikir secara mendalam, sistematik, radikal, dan universal
tentang masalah-masalah pendidikan, seperti masalah manusia (anak didik), guru,
kurikulum, metode, lingkungan , hakekat kemampuan manusia untuk dapat dibina
dan dikembangkan serta dibimbing menjadi manusia muslim yang seluruh pribadinya
dijiwai oleh ajaran Islam, serta mengapa manusia harus dibina menjadi hamba
Allah yang berkepribadian demikian yang didasarkan pada al-Qur’an dan hadis
sebagai sumber primer, dan pendapat para ahli, khususnya para filosof muslim ,
sebagai sumber sekunder.
tks
BalasHapusfsk