- Home>
- Kesenjangan Antara Kebenaran dan Fakta
Posted by : Unknown
Selasa, 27 Desember 2016
Pada zaman dahulu, nilai-nilai kebenaran
sangat dijunjung tinggi baik oleh orang tua, pendidik, ulama, dan anggota
masyarakat dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat., berbangsa, dan
bernegara. Prinsip satu kata dengan perbuatan atau perilaku masih terwujud
dalam fakta yang dapat diamati. Sebagai contoh, keluarga kaum ulama pada zaman
dahulu masih konsisten dalam menjalankan ajaran agama islam tentang etika
bergaul anta pria dan wanita, etika cara berpaikaian menurut islam bagi kaum
pria dan wanita, serta etika-etika lain yang semuanya telah diatur dalam Al
Qur’an dan Hadist. Ajaran-ajaran dalam islam tersebut merupakan suatu kebaikan
dan kebenaran yang sifatnya mutlak. Karena itu tata cara bergaul antara pria
dan wanita serta tata cara berpakaian anatar pria dan wanita islam dizaman
praglobalisasi penuh dnegan nilai-nilai dan etika tentang sopan-santun.
Fenomena ini terwujud dalam fakta dimasyarakat yang dapat diamati dalam
kehidupan sehari-hari.
Sebaliknya di era globalisasi, nilai-nilai
kebenrana khususnya etika bergaul dan tata cara berpakaian anatara pria dan
wanita dalam islam sudah mulai ditinggalakan oleh sebagian anggota masyarakat
remaja yang terwujud dalam fakta. Sebagai contoh ajaran islam tentang ‘larangan
mendekati zina’ sebagai suatu ajaran mengandung nilai kebenaran yang mutlak,
kini telah ditinggalkan oleh sebagian remaja yang berpola pikir
kebarat-baratan. Islam juga mengajarkan nilai sopan-santun yang mengandung
nilai kebenaran tentang keharusan kaum wanita untuk menutup aurat, namun dalam faktanya,
sebagian remaja telah menganggap ajaran itu tidak benar atau kuno sehingga
nilai kebenaran agama mengalami krisis dan kesenjangan dengan kenyataan atau
fakta yang diamati dala kehidupan sehari-hari dimasyarakat.
Pada dasarnya kebenaran dalah sesuatu yang
ada secara objektif, logis dan merupakan yang terjadi yang dapat diterima
secara logis dan merupakan sesuatu yang empiris. Sedangkan fakta merupakan
kenyataan yang terjadi yang dapat diterima secara logis dan dapat diamati
secara nyata dengan pancaindra manusia.
Dari uraian dan kedua contoh diatas,
menunjukan bahwa antara kebenaran dan fakta merupakan dua sisi mata uang yang
tidak dapat dipisahkan satu sama lain. dengan kata lain, antar fakta dan
kebenaran, dan anatara kebenaran dan fakta merupakan dua hal yang berkaitan
sangat erat.