- Home>
- Sumber-Sumber Filsafat Pendidikan Islam
Posted by : Unknown
Selasa, 27 Desember 2016
Dalam pengertian Filsafat Pendidikan Islam
yang disebut di atas disebutkan bahwa filsafat ini didasarkan pada al-Qur’an
dan hadis sebagai sumber primer, dan pendapat para ahli, khususnya para filosof
muslim , sebagai sumber sekunder. Maka dari sini kita tahu bahwa sumber-sumber
Filsafat Pendidikan Islam itu ada dua, yaitu
1. Sumber
Primer yaitu al-Qur’an dan al-Hadis,
2. Sumber
Sekunder yaitu pendapat para filosof muslim.
Al-Syaibany disebutkan oleh Jalaludin
dalam bukunya Filsafat Pendidikan Islam bahwa Dasar dan tujuan Falsafat
pendidikan Islam pada hakikatnya identik dengan dasar dan tujuan ajaran Islam
atau tepatnya, yaitu al-Qur’an dan hadis. Dari kedua sumber ini kemudian timbul
pemikiran-pemikiran mengenai masalah-masalah keislaman dalam berbagai aspek, termasuk
falsafat pendidikan. Dengan demikian hasil pemikiran para ulama’ seperti qiyas
syar’I dan ijma’ sebagai sumber sekunder (al-Syaibany, 1973), pada dasarnya
berasal dari kedua sumber pokok tadi (al-Qur’an dan hadis). Dalam paparan ini
sumber sekundernya adalah Hasil pemikiran ulama’ seperti qiyas syar’I dan Ijma’
bukan lagi pemikiran filosof muslim..
Al-Qur’an menganut faham integralistik
dalam bidang ilmu pengetahuan. Seluruh ilmu yang bersumber dari alam raya
(ilmu-ilmu fisika, sains), tingkah laku manusia(ilmu-ilmu social), wahyu atau
ilham (ilmu agama, tasawuf, filsafat) adalah bersumber dari Alloh. Hal lain
yang juga amat mendasar adalah bahwa al-Qur’an amat menekankan pentingnya
hubungan yang harmonis antara ilmu dan iman. Ilmu tanpa iman akan tersesat, dan
iman tanpa ilmu tidak akan berdaya
Al-Qur’an menaruh perhatian yang besar
terhadap masalah pendidikan dan pengajaran. Seperti pemuatan istilah-istilah
yang digunakan oleh pendidikan seperti kata tarbiyah, ta’lim, iqra;, hingga ada
kesimpulan bahwa al-Qur’an adalah kitab pendidikan.
Adapun Hadis atau al-Sunnah menjadi sumber
kedua dalam filsafat pendidikan Islam karena Nabi Muhammad SAW telah memberikan perhatian amat besar
terhadap pendidikan, dan mencaangkan pendidikan sepanjang hidup (long life education), sampai ia
mewajibkan mencari ilmu. Dan Ia diutus ke bumi ini untuk menjadi pengajar,
menyempurnakan aklah mulia dan mengajak menyembah Allah semata.
Adapun sumber sekunder itu belum
dioptimalkan. Banyak pendapat ulama’ yang tertulis dalam kitab klasik. Sumber
ini untuk pengembangan filsafat pendidikan Islam. Namun demikian secara
subtansial pendapat para filosof muslim pun masih dapat dipersoalkan, yaitu jika
sesuatu dijadikan sebagai sumber, maka sumber itu harus permanen, constant, dan
tidak diperselisihkan keberadaannya. Sedang filsafat dari manapun ia berasal
atau disampaikan tetap memiliki sifat-sifat kekurangan dan kelemahan yang
menyebabkan kedudukannya sebagai sumber dapat dipermasalahkan.
trims
BalasHapusisk
menarik kontennya. thanks
BalasHapusTerima ksih bnyak
BalasHapus