- Home>
- Sejarah Lahirnya Filsafat
Posted by : Unknown
Selasa, 27 Desember 2016
1. Masa
Yunani
Yunani
terletak di Asia Kecil. Kehidupan penduduknya sebagai nelayan dan pedagang,
sebab sebagian besar penduduknya tinggal di daerah pantai, sehingga mereka
dapat menguasai jalur perdagangan di Laut Tengah.
Kebiasaan
mereka hidup di alam bebas sebagai nelayan itulah mewarnai kepercayaan yang
dianutnya, yaitu berdasarkan kekuatan alam, sehingga beranggapan bahwa hubungan
manusia dengan Sang Maha Pencipta bersifat formalitas. Artinya kedudukan Tuhan
terpisah dengan kehidupan manusia.
Kepercayaan
yang bersifat formalitas (Natural
Religion) tidak memberikan kebebasan kepada manusia, ini ditentang oleh
Homerus dengan dua buah karyanya yang terkenal, yaitu Ilias dan Odyseus. Kedua
karya Homerus itu memuat nilai-nilai yang tinggi dan bersifat edukatif.
Sedemikian besar peranan karya Homerus, sama kedudukannya seperti wayang purwa
di Jawa. Akibatnya masyarakat lebih kritis dan rasional.
Pada
abad ke-6 SM, bermunculan para pemikir yang berkepercayaan sangat bersifat
rasional (Cultural Religion)
menimbulkan pergeseran. Tuhan tidak lagi terpisah dengan manusia, melainkan
justru menyatu dengan kehidupan manusia. Sistem kepercayaan yang natural
religius berubah menjadi sistem cultural religius.
Dalam
sistem kepercayaan natural religius ini manusia terikat oleh tradisionalisme.
Sedangkan dalam sistem kepercayaan kultural religius ini memungkinkan manusia
mengembangkan potensi dan budayanya dengan bebas, sekaligus dapat mengembangkan
pemikirannya untuk menghadapai dan memecahkan berbagai kehidupan alam dengan
akal pikiran.
Ahli
pikir pertama kali yang muncul adalah Thales (625 – 545 SM) yang berhasil
mengembangkan geometri dan matematika. Likipos dan Democritos mengembangkan
teori materi, Hipocrates mengembangkan ilmu kedokteran, Euclid mengembangkan
geometri edukatif, Socrates mengembangkan teori tentang moral, Plato
mengembangkan teori tentang ide, Aristoteles mengembang teori tentang dunia dan
benda serta berhasil mengumpulkan data 500 jenis binatang (ilmu biologi). Suatu
keberhasilan yang luar biasa dari Aristoteles adalah menemukan sistem
pengaturan pemikiran (logika formal) yang sampai sekarang masih terkenal.
Para
ahli pikir Yunani Kuno ini mencoba membuat konsep tentang asal mula alam.
Walaupun sebelumnya sudah ada tentang konsep tersebut. Akan tetapi konsepnya
bersifat mitos yaitu mite kosmogonis (tentang asal usul alam semesta) dan mite
kosmologis (tentang asal-usul serta sifat kejadian-kejadia dalam alam semesta),
sehingga konsep mereka sebagai mencari asche (asal mula) alam semesta, dan
mereka disebutnya sebagai filosof alam.
Oleh
karena arah pemikiran filsafatnya pada alam semesta maka corak pemikirannya
kosmosentris. Sedangkan para ahli pikir seperti Socrates, Plato dan Aristoteles
yang hidup pada masa Yunani Klasik karena arah pemikirannya pada manusia maka
corak pemikiran filsafatnya antroposentris. Hal ini disebabkan, arah pemikiran
para ahli pikir Yunani Klasik tersebut memasukkan manusia sebagai subyek yang
harus bertanggung jawab terhadap segala tindakannya.
2. Masa
Abad Pertengahan
Masa
ini diawali dengan lahirnya filsafat Eropa. Sebagaimana halnya dengan filsafat
Yunani yang dipengaruhi oleh kepercayaan, maka filsafat atau pemikiran pada
abad pertengahan pun dipengaruhi oleh kepercayaan Kristen. Artinya, pemikiran
filsafat abad pertengahan didominasi oelh agama. Pemecahan semua persoalan
selalu didasarkan atas dogma agama, sehingga corak pemikiran kefilsafatannya
bersifat teosentris.
Baru
pada abad ke-6 Masehi, setelah mendapatkan dukungan dari Karel Agung, maka
didirikanlah sekolah-sekolah yang memberi pelajaran gramatika, dialektika,
geometri, aritmatika, astronomi dan musik. Keadaan yang demikan akan mendorong
perkembangan pemikiran filsafat pada abad ke-13 yang ditandai berdirinya
universitas-universitas dan ordo-ordo. Dalam ordo inilah mereka mengabdikan
dirinya untuk kemajuan ilmu dan agama, seperti Anselmus (1033 – 1109),
Abaelardus (1079 – 1143), Thomas Aquinas (1225 – 1274).
Di
kalangan para ahli pikir Islam (periode filsafat Skolastik Islam) muncul
al-Kindi, al-Farabi, Ibnu Sina, al-Ghazali, Ibnu Bajah, Ibnu Tufail, Ibnu
Rusyd. Periode skolastik Islam ini berlangsung tahun 850 – 1200. pada masa
itulah kejayaan Islam berlangsung dan ilmu pengetahuan berkembang dengan pesat.
Akan tetapisetelah jatuhnya kerajaan Islam di Granada di Spanyol tahun 1492
mulailah kekuasaan politik Barat menjarah ke Timur. Suatu prestasi yang paling
besar dalam kegiatan ilmu pengetahuan terutama dalam bidang filsafat. Di sini
mereka merupakan mata rantai yang mentransfer filsafat Yunani, sebagaimana yang
dilakukan oleh sarjana-sarjana Islam di Timur terhadap Eropa dengan menambah
pikiran-pikiran Islam sendiri. Para filosof Islam sendiri sebagian menganggap
bahwa filsafat Aristoteles adalah benar, Plato dan Al-Qur’an adalah benar,
mereka mengadakan perpaduan dan sinkretisme antara agama dan filsafat. Kemudian
pikiran-pikiran ini masuk ke Eropa yang merupan sumbangan Islam yang paling
besar, yang besar pengaruhnya terhadap ilmu pengetahuan dan pemikiran filsafat
terutama dalam bidang teologi dan ilmu pengetahuan alam. Peralihan dari abad
pertengahan ke abad modern dalam sejarah filsafat disebut sebagai masa
peralihan (masa transisi), yaitu munculnya Renaissance dan Humanisme yang
berlangsung pada abad 15-16. munculnya Renaisance dan Humanisme inilah yang
mengawali masa abad modern. Mulai zaman modern inilah peranan ilmu alam kodrat
sangat menonjol, sehingga akibatnya pemikiran filsafata semakin dianggap
sebagai pelayan dari teologi, yaitu sebagai suatu sarana untuk menetapkan
kebenaran-kebenaran mengenai Tuhan yang dapat dicapai oleh akal manusia.
3. Masa
Abad Modern
Pada
masa abad modern ini pemikiran filsafat berhasil menempatkan manusia pada
tempat yang sentral dalam pandangan kehidupan, sehingga corak pemikirannnya
antroposentris, yaitu pemikiran filsafatnya mendasarkan pada akal fikir dan
pengalaman.
Di
atas telah dikemukakan bahwa munculnya Renaisance dan Humanisme sebagai awal
masa abad modern. Di mana para ahli (filosof) menjadi pelopor perkembangan
filsafat (kalau pada abad pertengahan yang menjadi pelopor perkembangan
filsafat adalah para pemuka agama). Dan pemikiran filsafat masa abad modern ini
berusaha meletakkan dasar-dasar bagi metode logis ilmiah. Pemikiran filsafat
diupayakan lebih bersifat praktis, artinya pemikiran filsafat diarahkan pada
upaya manusia agar dapat mengasai lingkungan alam dengan menggunakan berbagai
penemuan ilmiah.
Karena
semakin pesatnya orang menggunakan metode induksi/ eksperimental dalam berbagai
penelitian ilmiah, akibatnya perkembangan pemikiran filsafat mulai tertinggal
oleh perkembangan ilmu-ilmu alam kodrat (Natural
Sciences). Rene Descartes (1596 – 1650) sebagai bapak filsafat modern yang
berhasil melahirkan suatu konsep dari perpaduan antara metode ilmu alam dengan
ilmu pasti ke dalam pemikiran filsafat. Upaya ini dimaksudkan, agar kebenaran
dan kenyataan filsafat juga sebagai kebenaran dan kenyataan yang jelas dan
terang.
Pada
abad ke-18, perkembangan pemikiran filsafat mengarah kepada filsafat ilmu
pengetahuan, di mana pemikiran filsafat diisi dengan upaya manusia, bagaimana
cara atau sarana apa yang dipakai untuk mencari kebenaran dan kenyataan.
Sebagai tokohnya George Berkeley (1685 – 1753), David Hume (1711 – 1776),
Rousseau (1722 – 1778).
Di
Jerman muncul Christian Wolft (1679 – 1754) dan Immanuel Kant (1724 – 1804),
yang mengupayakan agar filsafat menjadi ilmu pengethuan yang pasti dan berguna,
yaitu dengan cara membentuk pengertian-pengertian yang jelas dan bukti yang
kuat.
Abad
ke-19, perkembangan pemikiran filsafat terpecah belah. Pemikiran filsafat pada
saat itu telah mampu membentuk suatu kepribadian tiap-tiap bangsa dengan
pengertian dan caranya sendiri. Ada filsafat Amerika, filsafat Perancis,
filsafat Inggris, filasafat Jerman. Tokoh-tokohnya adalah Hegel (1770-18311),
Karl Marx (1818 -1883), August Comte (1798 -1857), JS. Mill (1806 – 1873), John
Dewey (1858 – 1952).
Akhirnya
dengan munculnya pemikiran filsafat yang bermacam-macam ini, berakibat tidak
terdapat lagi pemikiran filsafat yang mendominasi. Giliran selanjutnya lahirlah
filsafat kontemporer atau filsafat dewasa ini.
4. Masa
Abad Dewasa Ini
Filsafat
dewasa ini atau filsafat abad ke-20 juga disebut Filsafat Kontemporer yang
merupakan ciri khas pemikiran filsafat adalah desentralisasi manusia. Karena
pemikiran filsafat abad ke-20 ini memberikan perhatian yang khusus kepada
bidang bahasa dan etika sosial.
Dalam
bidang bahasa terdapat pokok-pokok masalah; arti kata-kata dan arti
pernyataan-pernyataan. Masalah ini muncul karena bahwa realitas sekarang ini
banyak bermunculan berbagai istilah, di mana cara pemakainnnya sering tidak
dipikirkan secara mendalam, sehingga menimbulkan tafsir yang berbeda-beda
(bermakna ganda). Maka timbullah filsafat analitika, yang di dalamnya membahas
tentang cara berfikir untuk mengatur pemakaian kata-kata/ istilah-istilah yang
menimbulkan kerancauan, dan sekaligus dapat menunjukkan bahaya-bahaya yang
terdapat di dalamnya. Oleh karena bahasa sebagai obyek terpenting dalam
pemikiran filsafat, maka para ahli pikir menyebut sebagai logosentris.
Dalam bidang etika
sosial memuat pokok-pokok masalah apakah yang hendak kita perbuat di dalam
masyarakat dewasa ini. Kemudian,
pada paruh pertama abad ke-20 ini timbul aliran-aliran kefilsafatan seperti
Neo-Thomisme, Neo-Kantianisme, Neo-Hegelianisme, Kritika Ilmu, Historisme, Irasionalisme,
Neo-Vitalisme, Spiritualisme, Neo-Positivisme. Aliran-aliran di atas sampai
sekarang tinggal sedikit yang masih bertahan. Sedangkan pada awal belahan akhir
abad ke-20 muncul aliran kefilsafatan yang lebih dapat memberikan corak
pemikiran dewasa ini seperti Filsafat Analitik, Filsafat Eksistensi,
Strukturalisme, Kritika Sosial.
keren abis postingannya. Terimakasih!
BalasHapusPlay Real Money No Deposit Casinos
BalasHapusBest USA No Deposit Casinos - List 강남바카라 with details 프로미넌스 포커 on 피망 포커 현금화 casino bonuses, software providers and games for US players. List with casino bonus 벳 플릭스 codes, promos, and 썬 시티 more.